PERBAHARUI NIAT

Sebagai insan pebisnis muslim khususnya di bidang properti, tidak dapat dipungkiri lagi bahwasanya menjalankan bisnis di ranah properti, merupakan sebuah peluang bisnis yang cukup menggiurkan karena selain menguntungkan, minim resiko, minim capital namun memiliki keuntungan maksimal. Teknis pelaksanaannya-pun mudah, hanya perlu kesabaran, kegigihan dan ketekunan dalam proses menjalankannya.
Broker Properti, sebuah bisnis yang banyak orang mengetahui tapi sedikit orang memanfaatkan. Seperti kita ketahui, bahwasanya 'Developer Senior' saja yang telah menjadi raksasa bisnis properti 5 besar di Indonesia menjalankan bisnis ini melalui jaringan brokernya.
Sumber : https://economy.okezone.com/read/2015/07/13/470/1181008/gurihnya-peluang-broker-properti#lastread
Wajar saja banyak yang tertarik menjadi broker properti, sebab menurut data rumahdijual.com bahwasannya memasuki tahun 2018, masa depan agen properti diprediksi kian cerah. Ya, bagi Anda yang tengah mencari peluang bisnis, tahun ini properti merupakan sektor yang paling seksi yang wajib Anda bidik. Tentunya ada banyak faktor yang membuat sektor properti menyimpan banyak potensi.
Menurut berbagai data dan analisa, harga properti berpeluang naik hingga 10%-15%, sementara suplai hunian berpeluang meningkat hingga 30%. Salah satu indikator pendukungnya adalah kebijakan Pemerintah.
Namun, hanya sedikit kantor Broker Properti baru yang bertahan hidup. Survei yang dilakukan pada kurun 2006 - 2013 memperlihatkan, ternyata hanya 20% yang berhasil, 80% ganti jualan kelontongan (palugada).
Pertanyaannya, kenapa gagal?
Dunia hedonis dan alam KAPITALIS sudah mewabah. Bujukan jadi kaya juga melanda para marketing properti sejak edukasi diawal. Akhirnya nggak pernah tahu batas puas, yang dipikirin cuman listing proyek dimana-mana, dan jualan dengan segala cara.
Sumber : www.rumahhokie.com/beritaproperti/kenapa-hanya-sedikit-kantor-agen-properti-baru-yang-hidup/
Berbeda dengan apa yang guru kami (Jaya Setiabudi) ajarkan. Bukan tentang kaya raya, bukan untuk aset tak terbatas, bukan uang yang belimpah ruah, atau menjadi orang terkenal sejagad rayah. Beliau hanya mengajarkan tentang KATA CUKUP hingga muncul KATA SYUKUR.
Jika kata cukup tak terpenuhi, maka kata syukurpun tak akan keluar. Jika kata syukur tak keluar, jangan berharap Allah akan menambah nikmat-Nya kepada kita.
Jika pencapaian MATERI menjadi tolak ukur KESUKSESAN, maka KESERAKAHAN menjadi mesinnya, MANIPULASI adalah bahan bakarnya dan KAPITALIS adalah sistemnya.
Sumber : https://www.facebook.com/groups/ForumJayaSetiabudi/
Begitu juga Hasanahland.com dan Pejuanghasanah.club , yang telah diubah 'value'nya berbeda dari yang lain. Yakni menjadi tempat melahirkan serta mengumpulkan pejuang dakwah islam, yang siap dididik menjadi pengusaha muslim melalui properti, yang tegas menegakkan syariat islam dalam kehidupan, dengan BANYAK MEMBERI ga harap kembali. Tentunya dengan settingan kata cukup dan siap meWAKAFkan diri serta hartanya untuk umat.
Sebagaimana Allah berfirman dalam Surat Al- Imron ayat 104 :
"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang meyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mugkar; merekalah orang-orang yang beruntung” ( Al Imran; 104)
Pekerjaan mana lagi kah yang lebih mulia daripada menegakkan agama Allah yang semata-mata hanya mengharap ridho dari Allah?
Pekerjaan mana lagi kah yang lebih beruntung daripada mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran?
Beberapa ada yang sudah mundur teratur di jalan ini, karena tidak sabar menghadapi ujian keistiqomahan. Jalan ini memang tidak mudah, seperti kata Hasan al-Banna:
"Andai perjuangan mudah, pasti ramai yang menyertainya. Andai perjuangan ini singkat, pasti ramai yang istiqomah. Andai perjuangan ini menjanjikan kesenangan dunia, pasti ramai orang yang tertarik padanya. Tetapi hakikat perjuangan bukanlah begitu, turun-naiknya, sakit-pedihnya, umpama kemanisan yang tak terhingga. Kalau dakwah saja mungkin semua orang bisa, tapi yang berdakwah dan mencintai dakwah-lah yang sulit. Karena perjuangan ini membutuhkan orang-orang yang memiliki azzam dan tekad yang kuat".
Bukankah surga terlalu luas untuk kau huni sendiri?
Sumber : https://www.dakwatuna.com/2015/05/06/68284/surat-terbuka-untuk-para-pejuang-dakwah/amp/